Dua warna yang berpadu meleburkan biasan rasa, menghimpun segala
keterserakan, merangkul segala keseragaman, meneladani sunnah Rasul
untuk menyempurnakan separuh din dalam segenap kerinduan. Nanti, dua
warna meluruhkan segala kehampaan, menjadi sewujud cinta dalam sebuah
perjanjian kuat dunia akhirat, yang dikarunia Allah dengan tak terhitung
rahmat, serta mengundang senyuman dan doa hangat berjuta malaikat.
“Saat cinta telah mengusik, perlahan ia akan berkembang membentuk
pondasi menjadi sebuah bangunan di hati. Bangunan cinta sesuai petunjuk
Rasul dalam sabdanya bahwa ; ‘Tidak ada bangunan di dalam Islam yang
lebih dicintai oleh Allah daripada pernikahan’. Karena jika cinta
dihijrahkan dari jatuh cinta menuju bangun cinta, maka cinta menjadi
sebuah istana, tinggi menggapai surga.“
Ada dua warna..
Warna yang satu, adalah warna biru langit yang cerah dengan pesona kelembutan, karena berkembang dalam cinta dan kebahagiaan. Aku, pemilik warna yang satu itu, adalah lelaki yang beruntung telah tumbuh dalam dekapan hangat keluarga, dengan segenap kasih sayang dalam kesederhanaan. Sepasang cinta bapak dan ibu yang membuatku mensyukuri kehidupan.
Warna yang satu lagi, adalah warna merah mawar yang merekah dengan pesona keanggunan, karena berkembang dalam cinta dan kesempurnaan. Kamu, pemilik warna itu, adalah wanita yang telah tumbuh dalam pelukan hangat keluarga dengan cinta kasih dalam kesempurnaan. Sepasang cinta bapak dan ibu yang menjadikannya sederhana dalam kesyukuran, seorang adik laki-laki yang menjadikannya seorang teladan, dan serta seorang kakak perempuan yang menjadikannya perempuan yang penuh kelembutan.
Kedua warna itu berpendar dalam cahaya, mewarnai masing-masing kanvas hidupnya, menikmati pencarian melengkapi pelangi yang kehilangan warna, setiap selepas kejatuhan hujan tiba, di lokasi yang berbeda
Secara logika sulitlah untuk saling mencinta karena perbedaan umur. Namun itu tidaklah sulit bagi Allah, karena sebuah persamaan takdir telah menghantarkan secara tidak langsung untuk saling mengenal
Tak ada yang tak mungkin saat Allah menetapkan takdir-Nya, apalagi untuk hal yang memang telah tergaris dalam Lauhul Mahfudz di Arsy-Nya. Dan semoga Allah segera membukakan pintunya, menyatukan kedua warna pada sebuah peristiwa, yang membuat kita melantunkan satu suara yang sama, yaitu dalam ikatan rumah tangga sampai surga.
Seiringnya waktu, berdua saling mempermudah segala hambatan, melengkapi segala kekurangan, memaklumi segala kekeliruan, sehingga diperoleh kesepahaman.
Pada nantinya dua warna akan berpadu, seperti terwujudnya kesabaran Ali pada Fathimah. Pada nantinya dua warna akan berpadu , seperti ketaatan malaikat dengan sayapnya merangkul semesta. Pada nantinya dua warna akan berpadu, seperti firman Allah yang menciptakan segala memiliki pasangannya. Berpadu untuk saling mengisi dan melengkapi satu sama lainnya.
Ku ingin nanti akhirnya, perjalanan dua warna terbayar dengan saya terima nikahnya, Perjalanan yang telah bertamorfosa sampai pada pelanginya. Semoga kita berbahagia
Ada dua warna..
Warna yang satu, adalah warna biru langit yang cerah dengan pesona kelembutan, karena berkembang dalam cinta dan kebahagiaan. Aku, pemilik warna yang satu itu, adalah lelaki yang beruntung telah tumbuh dalam dekapan hangat keluarga, dengan segenap kasih sayang dalam kesederhanaan. Sepasang cinta bapak dan ibu yang membuatku mensyukuri kehidupan.
Warna yang satu lagi, adalah warna merah mawar yang merekah dengan pesona keanggunan, karena berkembang dalam cinta dan kesempurnaan. Kamu, pemilik warna itu, adalah wanita yang telah tumbuh dalam pelukan hangat keluarga dengan cinta kasih dalam kesempurnaan. Sepasang cinta bapak dan ibu yang menjadikannya sederhana dalam kesyukuran, seorang adik laki-laki yang menjadikannya seorang teladan, dan serta seorang kakak perempuan yang menjadikannya perempuan yang penuh kelembutan.
Kedua warna itu berpendar dalam cahaya, mewarnai masing-masing kanvas hidupnya, menikmati pencarian melengkapi pelangi yang kehilangan warna, setiap selepas kejatuhan hujan tiba, di lokasi yang berbeda
Secara logika sulitlah untuk saling mencinta karena perbedaan umur. Namun itu tidaklah sulit bagi Allah, karena sebuah persamaan takdir telah menghantarkan secara tidak langsung untuk saling mengenal
Tak ada yang tak mungkin saat Allah menetapkan takdir-Nya, apalagi untuk hal yang memang telah tergaris dalam Lauhul Mahfudz di Arsy-Nya. Dan semoga Allah segera membukakan pintunya, menyatukan kedua warna pada sebuah peristiwa, yang membuat kita melantunkan satu suara yang sama, yaitu dalam ikatan rumah tangga sampai surga.
Seiringnya waktu, berdua saling mempermudah segala hambatan, melengkapi segala kekurangan, memaklumi segala kekeliruan, sehingga diperoleh kesepahaman.
Pada nantinya dua warna akan berpadu, seperti terwujudnya kesabaran Ali pada Fathimah. Pada nantinya dua warna akan berpadu , seperti ketaatan malaikat dengan sayapnya merangkul semesta. Pada nantinya dua warna akan berpadu, seperti firman Allah yang menciptakan segala memiliki pasangannya. Berpadu untuk saling mengisi dan melengkapi satu sama lainnya.
Ku ingin nanti akhirnya, perjalanan dua warna terbayar dengan saya terima nikahnya, Perjalanan yang telah bertamorfosa sampai pada pelanginya. Semoga kita berbahagia
Terpadunya Warna
Reviewed by Alfian Mahfud Fajri
on
September 16, 2020
Rating:

Tidak ada komentar: