Sementara aku bukan bagian dari keluargamu, aku harap komitmen ini akan membawa aku menjadi bagian dari keluargamu kelak.
Aku selalu menekankan pada diriku bahwa kesempatan yang kau berikan
padaku untuk bersama ini adalah kesempatan yang berharga, takkan
sia-sia. Karena itu aku merasa beruntung. Kesempatan yang ku utarakan, ku beranikan datang ke rumahmu.
“Yakinlah segala sesuatu indah pada waktunya, setelah seoptimal ikhtiar, seikhlas doa yang sabar, setumpuk tawakkal yang benar.”
Terimakasih sudah menyempatkan waktumu sejenak, untuk membaca tulisan
ini. Ingin sekali ku untai kata tentangmu, yang
menderma rasa, dalam organisasi remaja yang selalu saja kita juangkan bersama.
Membicarakan tentangmu tak pernah cukup untuk kurangkai dalam kata,
Masih banyak rasa terima kasih yang kuucapkan padamu, tentang setiamu,
tentang kesabaranmu. Mungkin aku belum begitu sempurna mengenalmu,
maka izinkanku untuk terus belajar memahamimu sampai akad ijab qabul
tiba dan menyatukan kita hingga akhir usia.
Selalu ada yang membuatku ingin memperjuangkan apa yang telah kita
sepakati bersama, Ya, persamaan-persamaan kecil yang kita sepakati
berdua, tentang cinta, tentang cita, tentang impian, tentang komitmen
pemikiran kita, tentangmu dan aku.
Terima kasih telah membuatku paham bahwa dalam perjalanan bukan untuk diperdebatkan, persamaan denganmu adalah kekuatan, dan
perbedaan denganmu untuk saling mengutuhkan.
Kamu tau segala
tentangku yang terbuka begitu saja tentang aibku, kelemahanku,
kekuranganku, dan aroma sampah emosi yang kamu tau dariku. Awalnya
kukira kamu akan berlari karena menghadapi kekurangan dariku, namun kau ajarkan aku untuk bisa mencintai diriku sendiri
.
Terima kasih telah membuatku paham bahwa sebelum kita memberikan
cinta pada sesama, pastikan kita mencintai diri kita terlebih dahulu.
Dengan menerima, mensyukuri, dan memaafkan segala masa lalu yang pernah di lalui, agar Allah meridhai masa depan yang akan kita jalani.
Dan tetap bersamaku, berada di jalan ini, menyabarlah kita atas yakin
seindah islam, semurni iman, sesempurna ihsan, dan menjemputmu menuju
pelaminan.
“Teruntuk kamu yang senantiasa istiqamah dalam penantian
bersamaku, semoga Allah permudah niat kita untuk menggenap separuh
agamanya.”

Tidak ada komentar: